MAKALAH SEJARAH ARSITEKTUR DI MESOPOTAMIA KRONOLOGI BERARSITEKTUR DI MESOPOTAMIA



SEJARAH ARSITEKTUR DI MESOPOTAMIA ATAU  KRONOLOGI BERARSITEKTUR DI MESOPOTAMIA

Di
SUSUN Oleh :

Yuda Alfariza               : 1606104020022
Agung Prasetiyo                     : 1606104020097
Afies Mawazier             : 1606104020094
Amran Abdurrahman   : 1606104020096
Ananda Pratama                    : 1606104020088
Mulya                           : 1606104020100





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITA SYIAH KUALA  BANDA ACEH
2017


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.
Alhamdulillah berkat kehendak dan ridha-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Makalah yang berjudul Sejarah Arsitektur Di Mesopotamia Atau  Kronologi Berarsitektur Di Mesopotamia ”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah tahun akademik /2017.
Dalam penyusunan Makalah ini, Penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya terutama bagi penulis. Begitu pula Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun.





Darussalam, 01.03. 201








BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

I.                   Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai". Entah sejak kapan nama itu dipakai untuk menyebut daerah itu. Namun, para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti Polybius (abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 M), sudah menggunakannya. 
II.                 
III.              
IV.              
V.                 
VI.              



(Peta Mesopotamia)
VII.          Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria membangun beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia, bangsa Akkadia, dipimpin Sargon Agung, ternyata melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi, sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
VIII.     
IX.            
X.                
XI.            
XII.         
XIII.     
XIV.     
XV.         
XVI.     
XVII.  
XVIII.                      
XIX.     
XX.         
XXI.     
XXII.  
XXIII.                      
XXIV.                      
XXV.  
XXVI.                     BAB II
XXVII.                  PEMBAHASAN
XXVIII.               
A.                Sejarah dan Letak Geografis dan Kondisi Alam Mesopotamia
    1.               Pengertian Mesopotamia
Mesopotamia adalah suatu wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil yang mengalir ke arah tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka. Hanya kurang dari dua ratus mil, kedua sungai itu saling mendekat. Daerah yang dilalui kedua sungai itu pada umumnya subur. Sebab daerah itu merupakan daerah yang berupa tanah hasil endapan air yang dihasilkan dari sungai Tigris dan Eufrat. 
    2.               Bangsa-bangsa pendukung Peradaban Mesopotamia
Bangsa Ubaid  Merupakan bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
      3.            Bangsa Sumeria (± 3000 SM)
Merupakan bangsa yang ada setelah bangsa Ubaid telah punah. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani yaitu dengan cara melanjutkan pertanian yang dilakukan oleh bangsa Ubaid. Namun berbeda dengan para pendahulunya bangsa Sumeria memperbaharui sistem irigasi dengan membuat waduk-waduk agar ketika musim kemarau mereka tetap akan bisa melakukan pengairan ke ladang-ladang mereka. Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.
      4.            Bangsa Akkadia (± 2350 SM)
Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon. Memilih Agade sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa semit.
      5.            Bangsa Babilonia (±1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Baghdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum. Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia.
6. Bangsa Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota. Pemerintahan bangsa Assyria bercorak militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Apa sebab muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja. Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
7. Bangsa Babilonia Baru
Tampilnya suku bangsa Khaldea mengangkat kembali keperkasaan Babilonia yang dulu pernah jaya. Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia.
Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya. Taman itu dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan. 
Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib seseorang juga ramalan tentang gerhana. Mereka membagi minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam matahari (sundial).
Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina. Ibukota Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah Yudea. Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak dan tawanan. Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel. Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
B.                 Faktor-faktor kemajuan Peradaban Mesopotamia
a)      Undang-undang Hammurabi
Berteraskan hak rakyat terhadap keadilan Hukuman dan denda mestilah setimpal dengan kesalahan tetapi berbeda mengikut susunan lapis masyarakat  Terdapat 282 undang-undang dipahat pada tembok dan tiang besar untuk ratapan masyarakat
 Mewujudkan perpaduan
.
Mengukuhkan sistem organisasi dalam kehidupan masyarakat Membantu peradaban Mesopotamia bertahan untuk jangka masa yang panjang
b)      Kewujudan Sistem Tulisan
 Sistem pendidikan telah melahirkan juru tulis Epik Gilgamesh merupakan hasil kesusasteraan yang tertua di dunia serta mengandungi falsafah dan cara hidup orang Mesopotamia.
c)      Perkembangan ilmu astronomi
Perkembangan ilmu matematik dan geometri. Menggunakan jalan laut Mencipta kalender berasaskan sistem solar yang mengandungi 12 bulan dalam satu tahunØ
d)     Perkembangan ilmu perubatan
Kerajaan Assyria mementingkan kesihatan anggota tenteranya 500 jenis 0bat-0batan termasuk herbal dan ramuan perobatan, serta cara mengobati.
e)      Penciptaan roda
Kereta kuda Menciptakan kincir air, mengalirkan air ke kawasan tandus dan meningkatkan hasil pertanian serta dapat mengawal banjir.
f)       Alat pengangkutan yang terawal
Menggunakan kapal layar dan pengangkutan berodaØ
g)      bata daripada tanah liat
Mencipta arca Membuat batu dan tiang batu
Contoh: Raja Gudea

C.    Bentuk-Bentuk Bangunan Peninggalan – Peninggalan Masa Mesopotamia
a.      Zigurat

Nama bangunan untuk tempat memuja ini disebut “Zigurat” yang artinya tidak lain dari “gunung suci”. Bangsa Sumeria percaya bahwa banjir yang ditimbulkan Sungai Eufrat dan Tigris dapat menghancurkan kota kota yang mereka bangun. Untuk itu, bangsa Sumeria membangun kuil-kuil yang megah dan indah di kota-kota mereka agar dewa menyukai mereka. Kuil-kuil tersebut mereka bangun sangat tinggi karena mereka percaya, semakin tinggi kuil semakin dekat mereka dengan dewa. Tinggi kuil-kuil tersebut mencapai 88 meter. Bangunan ini dipercaya sebagai tempat tinggal dewa sehingga bangunan ini bukan tempat pemujaan untuk masyarakat, justru diletakkan terpisah.setiap kota memiliki “ Zigurat”nya masing-masing.berikut contoh ziggurat di Irak dan Ur.
b.      Kunei
Peninggalan-peninggalan kota dan istana dari jaman ini tidak ada, kecuali melalui piagam-piagam yang diketemukan. Hamurabi juga terkenal sebagai raja yang pertama yang mengadakan “Hukum tertulis” (ditulis diatas lembaran-lembaran tanah liat yang kemudian dibakar), termasuk peraturan bangunan.
Tulisan kebudayaan Mesopotamia dan Persia ini dikenal dengan “kunei” (cuneiform). Yang paling terkenal adalah kunei dari gunung batu Behistun, berisikan pengumuman Kaisar Darius Agung; “tertulis” dalam 3 bahasa dan menggunakan “huruf” yang sama.
c.      Kerajaan Babilonia
d.    Kerajaan Assiria
D.    Kontribusi Bangsa Sumeria terhadap Peradaban Mesopotamia
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum, sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria. Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa sumeria. Sebagai misal ialah sistem ujaran yang disebut dengan tulisan paku, yang diciptakan oleh orang-orang Sumeria digunakan oleh bangsa-bangsa yang datang kemudian. 
Adapun sumbangan bangsa Sumeria terhadap peradaban Mesopotamia dapat diungkapkan di sini antara lain ialah sebagai berikut.
a.      Dalam bidang politik
Bentuk bangsa Sumeria adalah “Negara Kota” yang masing-masing Negara kota dipimpin oleh seorang raja. Sebagaimana telah disinggung di muka, masing-masing raja memilki otoritas penuh baik sebagai pemimpin politik, supervisor irigasi maupun pemimpin keagamaan. Mungkin lebih tepat bangsa Sumeria menganut sistem pemerintahan dan bentuk negara “kondefenderasi terbuka”. Persantuan diperlukan hanya dalam bidang militer ketika mendapatkan serangan dari luar. Namun tidak jarang juga terjadi persaingan dan ingin saling menguasai di antara Negara-negara kota sendiri. Sebagai contoh ialah ketika Dungi berkuasa, bangsa Sumeria berada di bawah kekuasaan tunggalnaya. Sistem pemerintahan bersifat despotik. Sebagai besar penduduknya merupakan budak atau dianggap sebagai budak yang hidup dalam sebuah tirani yang secara terpaksa harus rela menerima setiap kehendak raja. Raja berkedudukan sebagai dewa yang memerintah manusia di bumi. Kebebasan intelektual hanya sedikit diberikan.
b.      Dalam bidang Ekonomi 
Pola ekonomi bangsa Sumeria lebih sederhana. Negara memberikan kesempatan yang lebih luas kepada usaha yang bersifat individual. Kekayaan tidak secara eksklusif menjadi milik penguasa baik dalam praktek maupun teori. Demikian juga dalam bidang perdangan maupun industri tidak menjadi monopoli pemerintah. Hanya saja karena rakyat sebagai besar berstatus sebagai budak mereka tidak memiliki kesempatan mengembangkan ekonomi secara bebas. Hanya sedikit dari mereka yang memiliki dan mengembangkan ekonomi atas nama mereka sendiri.
Aktifitas ekonomi sebagaian besar bertumpu pada produksi pertanian. Karena kondisi tanah yang subur dan pengairan yang sangat baik sekali, serta tersedianya tenaga-tenaga yang terampil dan ahli menjadikan pertanian menjadi sektor utama devisa negara. Hasil pertanian diangkut dengan kendaraan beroda sehingga memungkinkan mobilisasi yang cepat terhadap hasil pertanian.
Meskipun industri bukan tumpuan utama perekonomia bangsa sumeria bukan bearti tidak berkembang dengan baik. Dengan kendaraan beroda yang berhasil diciptakan. Mereka denagn mudah mengimpor bahan-bahan mentah yang didatangkan dari negara tentangga sebelah utara, terutama bahan manufaktur, untuk diubah menjadi produk siap pakai dan lalu mengekspor ke daerah-daerah lain yang luas. Barang–barang kerajinan yang terbuat dari logam mulia.diciptakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dan ahli. Para saudagar dan pelancong yang datang dari arah utara dan barat melalui daerah “bualan sabit subur” menuju ke timur mediterrania dan mesir, singgah di Mesopotamia untuk membawa pradok-pradok industrimaupun pertanian bangsa sumeria.
Bukti telah ada hubungan antara Mesir dan Mesopotamia dapat dijelaskan dengan adanya keasamaan pada budaya tertentu antara keduanya. Yakni menggunakan sejenis senjata perang yang berbentuk bnuga yang ditemukan dalam seni dekorasi. Bahkan penemuan terakhir menujukan bahwa Mesopotamia telah mengadakan kontak dagang dengan india.
Di atas itu semua, bangsa Sumeria adalah masyarakat bisnis yang pragmatis. Kredit dan pinjaman diatur secara hati-hati. Segala perjajian ditulis dan ditanda tangani oleh saksi. Alat tukar perdagangan yang sudah digunakan ialah logam mulia seperti emas dan perak.
c.       Dalam bidang seni dan Arsitektur.
Para arkelogi berhasil melakukan peneltian terhadap berbagai peninggalan bangsa Sumeria yang antara lain berupa lukisan –lukisan para penguasa yang terlukis dalam peta, kuil-kuil maupun dalam gundukan-gundukan tanah yang tertutup oleh benda-benda yang tidak berharga. Dan mereka berhasil mengungkapkan karateristik kebudayaan bangsa Sumeria dalam bidang arsitektur Sumeria terletak pada tingkat kerumitannya yang khas. Sebagai contoh ialah istana para raja (3500 SM ) dibangun berdasarkan perencaan yang rumit. Bangunan terdiri dari tangga yang besar dan tembok-temboknya dihiasi dengan relief-relief dengan bentuk binatang dan manusia. Sebenarnya orang-orang Sumeria lebih familiar dengan bangunan-bangunan yang berbentuk kubah. Akan tetapi karna tidak adanya batu besar di Mesopotamia membuat bangunan-bangunan seperti itu kurang berkembang.
Seni pahat bangsa Sumeria terdiri dari relief-relief yang digunakan untuk dekorasi dan isinya berupa cerita-cerita yang berupa bentuk badan manusia ataupun binatang. Manusia yang kekar adalah bentuk khas seni pahat yang paling digemari oleh bangsa Sumeria.
d.      Dalam bidang agama 
Agama menempati posisi yang penting dalam kehidupan sosial maupun politik serta ekonomi bangsa Sumeria. Agama berfungsi sebagai alat kontrol dan menuntun aktifitas-aktifitas manusia di dunia. Agama orang Sumeria adalah politeisme, sebab mereka menyembah banyak dewa. Dewa-dewa laki-laki. Samasy adalah dewa matahari yang berjenis kelamin laki-laki. Enslil adalah dewa penagtur angin dan hujan. Sedangkan ishtar adalah dewinya para dewi yang berkuasa atas bumi. Sedngakan rajanya para dinamakan nergal.
e.       Dalam bidang ilmu pengetahuan 
Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Sumeria memberikan sumbangan yang tidak kecil terhadap peradaban dunia, meskipun tidak sebesar bangsa mesir kuno. Beberapa sumbangan dalam bidang ilmu pengetahuan dapat diungkapkan di sini antara lain ialah “tulisan paku”. Tulisan paku ialah sebuah tulisan yang berbentuk baji (irisan) yang tertulis di atas lempengan-lempengan tanah kering dalam bentuk empat persegi. Pada awalnya tulisan ini menggunkan sistem pictografi. Secara berangsur-angsur sistem itu berubah menjadi lambang ujaran (phoenitik signa) hingga menjadi 150 lambang ujaran (huruf). Tulisan ini di gunakan hingga sepuluh abad setelah bangsa sumeria sendiri lenyap.
E.     Arsitektur Mesopotamia.
    1. Keadaan awal masyarakat Mesopotamia
Ketika para pengembara mulai menghentikan kebiasaannya dan menetap di dusun-dusun, rumah tinggal dibangun dari bata yang dijemur, dan tiap-tiap rumah terdiri dari 6 sampai 7 ruang berbentuk panjang melorong, yang diatur mengelilingi sebuah halaman dalaman (patio), sehingga hawa yang panas diluar tidak sampai masuk ke dalam rumah.          Akan tetapi bagi penghuni rawa gelagah, mereka membangun rumahnya dari bahan yang tersedia, yakni gelagah rawa yang mudah hancur. Bangunan yang dihasilkan mirip terowongan dengan atap melengkung,dengan cara menanam 2 deret ikatan gelagah kedalam tanah untuk membuat pilar, lalu melengkungkan serta mengikat pada ujungnya untuk membuat lengkungan atap gelagah pula, itulah gubug gelagah.
b.      arakter Arsitektur Mesopotamia
Patio sebagai halaman dalam, sangat penting artinya bagi orang Mesopotamia. Patio tersebut mengikat ruang-ruang yang mengelilinginya, yang terdiri dari ruang-ruang berbentuk rangkaian segi panjang yang sempit melorong yang ditutup oleh atap melengkung.  Bahan bangunan terdiri dari bata Lumpur yang dikeringkan, sehingga secara struktural merupakan tatanan dinding bata yang cukup tebal, disamping karena bahannya sendiri juga dapat mengkondisikan ruang dalamnya, agar panas dari luar tidak terbawa masuk. Bukaan pada pintu dan jendela cukup kecil saja, juga agar hawa panas tidak masuk kedalam ruang, sedangkan kesan secara keseluruhan masif













BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dari uraian di atas, beberapa kesimpulan yang dapat diambil kesimpulan antara lain ialah sebagai berikut.
1.       Mesopotamia adalah daerah perlembahan yang diapit oleh dua buah sungai yaitu sungai Tigris dan sungai Euphrat. Daerah ini pada mulanya adalah daerah rawa-rwa yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang rimbun yang berfungsi sebagia penahan banjir yang ditimbulkan oleh luapan kedua sungai tersebut.
2.      Sejarahwan menduga bahwa bangsa Sumeria adalah pembangunan peradaban Mesopotamia pertama. Meskipun asal-usulnya tidak diketahui secara pasti yang jelas mereka telah menetap di Mesopotamia sejak sekitar tahun 5000 SM.
3. Kondisi alam Mesopotamia berpengaruhg sekali terhadap karateristik peradaban yang dibangun oleh bangsa-bangsa yang pernah tinggal di sana tidak terkecuali bangsa Sumeria.
4. Sumbangan bangsa Sumeria terhadap peradaban Mesopotamia khususnya dan dunia pada umumnya antara lain ialah pada bentuk negra, yang disebut dengan negara kota. Juga tulisan yang disebut dengan tulisan paku, kalender, jam air, dll.
5. Tingkat kemajuan peradaban bangsa Sumeria dibuktikan dengan diadopsinya kebudayaan mereka oleh bangsa-bangsa lain yang datang sesudahnya.
3.      Sumeria, bangsa yang pertama kali memasuki dan menakhlukkan wilayah Mesopotamia. Masa ini sudah mempunyai tatanan kepemerintahan yang terkoordinir, masyarakat yang hidup dengan cara bertani, dan sudah mengenal tulisan. Tulisan dari bangsa Sumeria disebut dengan “Tulisan Paku”. 2.      Akkadia, bangsa yang telah mengalahkan kekuasaan bangsa Sumeria dan mengadopsi budaya bangsa Sumeria, sehingga muncullah kebudayaan baru yakni “Sumer Akkad” yang berbahasa Semit. 3.      Babilonia, masa puncak kejayaan Babilonia yaitu pada masa Raja Hammurabi. Hammurabi yang pertama kali mencetuskan sebuah Undang-Undang yang mengatur tatanan hidup masyarakat pada waktu itu atau “Codex Hammurabi”. 4.      Asyiria, pada millennium ke-2 SM bangsa Assyria tampil sebagai kekuatan politik terbukti ketika mereka barhasil menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien. Tukulti-Ninurta I, termasuk salah satu raja Assyiria yang paling terkemuka terutama ketika memerangi Babylon. Namun ketika bangsa Asyiria lengah, Babilonia mudah untuk merebut dan menguasai wilayah Mesopotamia kembali. Namun bukan lagi disebut dengan Imperial Babilonia melainkan “Babilonia Baru”. Wilayah Mesopotamia berkembang dengan maju. Hingga mampu untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang terkondisirkan. Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai Dewa-Dewa, namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa Marduk”. Peninggalan dari peradaban ini sebagian masih ada dan terlestarikan, sebagian juga ada yang mengalami evolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa ilmu yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja keras masyarakat peradaban. Yakni munculnya pengetahuan berasal dari peradaban Mesopotamia.



Daftar Pustaka
Abdullah, Sami. “Atlas agama-agama” Jakarta: Almahira, 2010. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Sejarah Umum. Jakarta: 1979.. Matthews, Alfred Warren. “World Religions” Third Edition Canada: Wadshworth      Publishing Company, 1999.

Ahmad, Akbar S, Living Islam; Tamasya Budaya Menyusuri Samarkand Hingga Starnowy, (Bandung: Mizan, 1997). Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1993).

Comments

Popular posts from this blog

kumpulan logo Universitas di banda aceh

KATA PENGANTAR BARU 2017